Rabu, 30 September 2020

BAB l pendahuluan tanaman kacang panjang

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

            Salah satu sayuran yang sering dikembangkan adalah kacang panjang.Kacang panjang (Vigna sinenesis L.) merupakan salah satu jenis sayuran buah yang memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Tanaman kacang panjang bukan tanaman asli Indonesia, tetapi berasal dari daerah beriklim sedang (subtropis), pada mulanya tanaman kacang panjang tumbuh secara liar di bagian utara india dan afrika tengah (Cahyono, 2006).

            Faktor yang menyebabkan tanaman kacang panjang banyak disukai oleh petani untuk dikembangkan, karena daun, polong muda, biji muda segar, dan biji keringnya dapat dikonsumsi sebagai sayuran, sehingga hampir seluruh produksinya dapat bermanfaat dan bernilai ekonomi. Olehnya itu di wilayah tropika dan subtropika seperti Indonesia tanaman kacang panjang merupakan produksi kacang-kacangan terpenting ketiga, setelah kedelai dan kacang tanah.(Rubatzky, 1998).

            Permasalahan dalam kacang panjang adalah rendahnya produktivitas kacang panjang. Salah satunya adalah tehnik  budidaya yang masih bersifat usaha sampingan atau belum intensif da. Mengingat semakin meningkatnya permintaan dan kebutuhan kacang panjang, maka perlu dicari solusi dari sistem budidaya yang dapat meningkatkan hasil kacang panjang.

            Kebutuhan akan kacang panjang yang organik sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat, sementara hampir semua petani  tanaman pangan yang ditanam menggunakan pupuk anorganik.

            Untuk membudidayakan kacang panjang salah satu kendala yang ditemukan adalah para petani belum mengenal atau mengaplikasikan penggunaan pupuk organik padat  yang bisa meningkatkan pertumbuhan dan produski kacang panjang, karena selama ini sebagian dari para petani mengaplikasikan pupuk sesuai dengan apa yang mereka pernah terapkan tanpa  mengetahui pengaruh pupuk tersebut terhadap tanaman.

            Penambahan pupuk kandang pada tanah dapat memperbaiki sifat fisik tanah sepertikemampuan mengikat air, porositas dan berat volume tanah.Interaksi antara pupuk kandang dan mikroorganisme tanah dapat memperbaiki agregat dan struktur tanah menjadi gembur.Hal ini dapat terjadi karena hasil dekomposisi oleh mikroorganisme tanah seperti polisakarida dapat berfungsi sebagai lem atau perekat antar partikel tanah.Keadaan ini berpengaruh langsung terhadap porositas tanah.Tanah berpasir, pupuk kandang dapat berperan sebagai pemantap agregat yang lebih besar daripada tanah liat (Hartatik, 2002).

            Rinsema (1986) menambahkan bahwa dengan pemberian pupuk yang tepat dalam hal macam, dosis, waktu pemupukan, dan cara pemberiannya akan dapat mendorong pertumbuhan dan peningkatan hasil tanaman baik kualitas maupun kuantitas.

 

            Provinsi gorontalo merupakan salah satu daerah yang mengembangkan tanaman kacang panjang. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo (BPS 2015)dapat dilihat datanya pada tabel 1.

Tabel 1. Data Badan Pusat Statistik Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo.

Tahun

Produksi (kw)

Luas Panen(ha)

Produktivitas/kw/ha

2012

5.328

189 ha

28,19 kw/ha

2013

4.763

169 ha

28,18 kw/ha

2014

3.682

178 ha

20,69 kw/ha

Sumber : BPS Gorontalo, 2015

            Data Departemen Pertanian menyatakan luas panen kacang panjang nasional pada tahun 2005 mencapai 84,839 ton/ha dengan produksi polong segar 466,387 ton/ha, pada tahun 2006 terjadi penurunan luas panen dengan luas panen 84,7988 /ha dengan produksi polong 461,239 ton/ha. Hal ini juga diikuti penurunan produktivitas 5,5 ton/ha pada tahun 2005 5,4 ton/ha pada tahun 2006 (Deptan 2008).Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang berjudul ”aplikasi pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi kacang panjang (Vigna sinensis L.)”

1.2    Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1.    Bagaimana pertumbuhan dan produksi kacang panjang pada perlakuan pupuk organik?

2.    Berapa dosis yang tepat pupuk kandang sapi dan kandang ayam  untuk peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang?

1.3    Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah:

1.    Mengetahui pertumbuhan dan produksi kacang panjang pada perlakuan pupuk kandang sapi dan kandang ayam.

2.    Mengetahui dosis pupuk kandang sapi dan pupuk kandang ayam pada tanaman kacang panjang.

1.4    Manfaat Penelitian

1.    Menjadi bahan informasi pengetahuan bagi petani dalam melaksanakan pemeliharaan tanaman dengan memanfaatkan pupuk secara efekif dan efisien.

2.    Menjadi bahan pertimbangan kebijakan bagi instansi terkait untuk mengembangkan budidaya kacang panjang.

3.    Menjadi bahan penambah pengetahuan bagi mahasiswa dalam meningkatkanilmu pengetahuan dan teknologi pertanian untuk kepentingan masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB l pendahuluan tanaman kacang panjang

  BAB I PENDAHULUAN   1.1   Latar Belakang             Salah satu sayuran yang sering dikembangkan adalah kacang panjang.Kacang panj...