BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat
Penelitian ini dimulai pada bulan Desember 2015
sampai dengan April 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tenilo,
Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo.
3.2 Alat Dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini,
terdiri dari: cangkul,papan perlakuan, timbangan, meteran, ember, kamera. Bahan-bahan
yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari: benih, Seledri, pupuk
organik cair (POC) limbah bonggol pisang dan limbah ampas tahu.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari tiga ulangan lima perlakuan yaitu:
1.
P0
= Tanpa Pupuk.
2.
P1
= 30 ml/l air POC Ampas Tahu
3.
P2
= 60 ml/l air POC Ampas Tahu
4.
P3
= 30 ml/l air POC Bonggol Pisang
5.
P4
= 60 ml/l air POC Bonggol Pisang
3.4 Pelaksanaan Penelitian
1.
Persiapan Media Tanaman
Langkah-langkah persiapan media tanaman yaitu tanah
dicampur dengan pupuk kandang sapi dengan perbandingan 3:1 kemudian
polybag dibalik dengan tujuan agar letak
kedudukannya rata selanjutnya polybag diisi tanah yang sudah tercampur dengan
pupuk kandang.
1. Pemupukan
Pemupukan
dasar yang digunakan yaitu pupuk kandang sapi yang diaplikasikan sebelum tanam.
Pupuk organik tersebut digunakan untuk menunjang pertumbuhan tanaman seledri.
2. Penyiapan Benih
Benih Seledri yang ditanam adalah Seledri Varietas
Secalinum (Mill). benih tanaman seledri langsung dimasukan ke dalam tempat penyemaian yang sudah ada tanahnya, disetiap
lubang yang berada dalam tempat penyemaian diberi satu benih tanaman seledri.
3. Penanaman
Penanaman dilakukan ketika tanaman berumur 4 minggu
maka siap untuk dipindahkan ke polybag
yang sudah terisi tanah. Penanaman dilakukan pada sore hari yaitu pada pukul
17.00 Wita guna untuk menghindari tanaman stres tinggi akibat sengatan sinar
matahari. Cara penanamanya yaitu menekan tempat penyemaian dari bawah setelah bibit tanaman
seledri terangkat dengan tanahnya maka langsung dipindahkan dari lahan semai
dan sisakan tanah yang penempel pada akar lalu dipindahkan ke lubang tanah
dalam polybag.
4. Pemeliharaan
Pemilharaan terhadap
seledri meliputi :
1. Pemeliharaan
Pembibitan
Pemeliharaan
yang dilakukan selama pembibitan penyiraman dan mengganti benih yang tidak
tumbuh. Khusus kegiatan penyiraman dilakukan pada pagi dan sore dengan
menggunakan gembor.
2. Pemeliharaan
Penanaman
Penyiraman
dilakukan pada pagi dan sore hari ketika tanaman sudah dipindahkan dipolybag
karena tanaman seledri membutuhkan kondisi tanah yang lembab maka penyiraman
tersebut berlangsung sampai tanaman dipanen.
5.
Panen
Pemanenan tanaman seledri dilakukan pada saat tanaman berumur 60 HST setelah tanam, pemanenan dilakukan
pada pagi hari dengan cara mencabut tanaman seledri dan hasil panenya diletakan
di tempat yang teduh dan sejuk untuk menghindari dari sinar matahari yang
mengakibatkan tanaman menjadi layu.
3.5
Variabel Pengamatan
Variabel
yang diamati dalam penelitian ini adalah:
1.
Tinggi tanaman seledri diukur (cm) tiap
14 HST sampai tanaman berumur 56 HST yang diambil pada tanaman sampel. Batang
diukur mulai dari permukaan sampai pada titik tumbuh tanaman.
2.
Jumlah daun diukur (helai) tiap 14 HST sampai tanaman berumur 56
HST diambil pada tanaman sampel. Tanaman seledri ini berdaun majemuk maka yang
dihitung adalah tangkai daun yang telah lengkap helaian daunnya.
3.
Panjang daun diukur (helai) tiap 14 HST
sampai tanaman berumur 56 HST diambil pada tanaman sampel, jumlah sampel
sebanyak 2 sampel. Panjang daun dihitung dari ujung tangkai sampai ujung daun
yang tertinggi.
4.
Produksi (g) tanaman diambil pada tanaman sampel dihitung pada
saat panen.
3.6 Analisis Data
Menurut
Matjik dan Sumertajaya (2006), data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus model
linear dari perlakuan satu faktor dengan
Rancangan Acak Kelompok ( RAK ) yang diabstrksikan melalui model persamaan
berikut ini :
Yij = µ + λ i + βj + ƹij
|
Keterangan :
Yij =Pengamatan pada perlakuan
ke-i dan kelompok ke-j
µ =Nilai rata-rata
λi =Pengaruh perlakuan ke-i
βj =Pengaruh kelompok ke-j
ƹij =Pengaruh acak pada
perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
a.
Menghitung Derajat Bebas ( db)
P = banyak perlakuan
N = banyak ulangan / kelompok
db perlakuan =
p – 1
db kelompok =
n – 1
db Galat = (
p – 1 ) ( n – 1 )
db total = (
n
p – 1 )
b.
Menghitung Faktor Koreksi
FK = ( y..)2 / n.p
c.
Menghitung Jumlah Kuadrat ( JK )
( y1)2
+ ( y2)2 + ( y2 )2
p
( y1)2
+ ( y2)2+ ( y2 )2
n
JK Total = ( y1) + ( y2 ) + ( y2 ) - FK
JK
Galat = JK Total – JK Perlakuan – JK Kelompok
d.
Menghitung Kuadrat Tengah ( KT )
KT
Kelompok = JK Kelompok / db Kelompok
KT
Perlakuan = JK Perlakuan / db Perlakuan
KT
Galat = JK Galat / db Galat
e.
Menentukan F. Hitung ( F. Hit )
F.Hitung
Kelompok =KT Kelompok / KT Galat
F.
Hitung Perlakuan =KT Perlakuan / KT Galat
F.
Tabel dapat dilihat pada tabel F ( 5 %, 1 % )
Tabel 2. Analisis Sidik Ragam
Sumber
Keragaman
|
Db
|
JK
|
KT
|
F.Hitung
|
F.Tabel
|
|
0,05
|
0,01
|
|||||
Kelompok
|
(k – 1 )= V1
|
(Tk)2–FK / V2
|
JKK / V1
|
KTK/KTG
|
||
Perlakauan
|
(t – 1 )=V2
|
(Tp)2–FK / V1
|
JKP / V2
|
KTP/KTG
|
||
Galat
|
Vt – V1 – V2 = V3
|
Vt –( V1+ V2)
|
JKG / V3
|
|||
Total
|
Kt – 1 = vt
|
Ƹ ij yij – FK
|
Ket : (1) Pejelasan tentang hasil uji F
(2)
f. Pengujian Hipotesis
H0 : A
= B =............ = F. Hitung tidak berbeda
H1 : A
≠ B ≠............ ≠ F. Hitung sedikitnya ada sepasang yang berbeda.
Selenjutnya
nilai F.Hit dibandingkan dengan nilai F.
Tab ( 0,05 dan 0,01 ) dengan kriteria pen
1. Jika
F. Hitung < F. Tabel (0,05) : Terima H0 dan Tolak H1
2. Hal
terpenting dalam proses pemupukan adalah
pemberian dengan pemberian dosis yang tepat.artinya tidak ada perbedaan antar perlakuan.
3. Jika
F. Hitung > F. Tabel
( 0,05) : Terima H1 dan Tolak H0
artinya sedikitnya ada sepasang
perlakuan yang berbeda nyata.
4. Jika
F. Hitung > F. Tabel
( 0,01) : Terima H1 dan Tolak H0
artinya sedikitnya ada sepasang
perlakuan yang berbeda sangat nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar