Jumat, 24 Juli 2020

BAB III METODOLOGI PENELITIAN "Pemberian POC Pada Tanaman Seledri "


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1  Waktu Dan Tempat
Penelitian ini dimulai pada bulan Desember 2015 sampai dengan April 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tenilo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo.
3.2  Alat Dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari: cangkul,papan perlakuan, timbangan, meteran, ember, kamera. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari: benih, Seledri, pupuk organik cair (POC) limbah bonggol pisang dan limbah ampas tahu.
3.3  Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari tiga ulangan  lima perlakuan yaitu:
1.    P0 = Tanpa Pupuk.
2.    P1 =  30 ml/l air  POC Ampas Tahu
3.    P2 =  60 ml/l air  POC Ampas Tahu
4.    P3 =  30 ml/l air  POC Bonggol Pisang
5.    P4 =  60 ml/l air  POC Bonggol Pisang
3.4  Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Media Tanaman
Langkah-langkah persiapan media tanaman yaitu tanah dicampur dengan pupuk kandang sapi dengan perbandingan 3:1 kemudian polybag  dibalik dengan tujuan agar letak kedudukannya rata selanjutnya polybag diisi tanah yang sudah tercampur dengan pupuk kandang.
1.  Pemupukan
              Pemupukan dasar yang digunakan yaitu pupuk kandang sapi yang diaplikasikan sebelum tanam. Pupuk organik tersebut digunakan untuk menunjang pertumbuhan tanaman seledri.
2.  Penyiapan Benih
Benih Seledri yang ditanam adalah Seledri Varietas Secalinum (Mill). benih tanaman seledri langsung dimasukan ke dalam tempat  penyemaian yang sudah ada tanahnya, disetiap lubang yang berada dalam tempat penyemaian diberi satu benih tanaman seledri.
3.  Penanaman
Penanaman dilakukan ketika tanaman berumur 4 minggu maka siap untuk dipindahkan ke polybag yang sudah terisi tanah. Penanaman dilakukan pada sore hari yaitu pada pukul 17.00 Wita guna untuk menghindari tanaman stres tinggi akibat sengatan sinar matahari. Cara penanamanya yaitu menekan tempat  penyemaian dari bawah setelah bibit tanaman seledri terangkat dengan tanahnya maka langsung dipindahkan dari lahan semai dan sisakan tanah yang penempel pada akar lalu dipindahkan ke lubang tanah dalam polybag.
4.     Pemeliharaan
Pemilharaan terhadap seledri meliputi :
1.   Pemeliharaan Pembibitan
Pemeliharaan yang dilakukan selama pembibitan penyiraman dan mengganti benih yang tidak tumbuh. Khusus kegiatan penyiraman dilakukan pada pagi dan sore dengan menggunakan gembor.
2.   Pemeliharaan Penanaman
Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari ketika tanaman sudah dipindahkan dipolybag karena tanaman seledri membutuhkan kondisi tanah yang lembab maka penyiraman tersebut berlangsung sampai tanaman dipanen.
5.      Panen
Pemanenan tanaman seledri  dilakukan pada saat tanaman berumur  60 HST setelah tanam, pemanenan dilakukan pada pagi hari dengan cara mencabut tanaman seledri dan hasil panenya diletakan di tempat yang teduh dan sejuk untuk menghindari dari sinar matahari yang mengakibatkan tanaman menjadi layu.
3.5 Variabel Pengamatan
            Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah:
1.      Tinggi tanaman seledri diukur (cm) tiap 14 HST sampai tanaman berumur 56 HST yang diambil pada tanaman sampel. Batang diukur mulai dari permukaan sampai pada titik tumbuh tanaman.
2.      Jumlah daun diukur  (helai) tiap 14 HST sampai tanaman berumur 56 HST diambil pada tanaman sampel. Tanaman seledri ini berdaun majemuk maka yang dihitung adalah tangkai daun yang telah lengkap helaian daunnya.
3.      Panjang daun diukur (helai) tiap 14 HST sampai tanaman berumur 56 HST diambil pada tanaman sampel, jumlah sampel sebanyak 2 sampel. Panjang daun dihitung dari ujung tangkai sampai ujung daun yang tertinggi.
4.      Produksi (g) tanaman  diambil pada tanaman sampel dihitung pada saat panen.
3.6 Analisis Data
                  Menurut Matjik dan Sumertajaya (2006), data yang diperoleh  dianalisis dengan menggunakan rumus model linear dari perlakuan  satu faktor dengan Rancangan Acak Kelompok ( RAK ) yang diabstrksikan melalui model persamaan berikut ini :
Yij = µ + λ i  + βj +  ƹij
Keterangan :
Yij                    =Pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
µ                      =Nilai rata-rata
λi                     =Pengaruh perlakuan ke-i
βj                     =Pengaruh kelompok ke-j
ƹij                     =Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
a.       Menghitung Derajat Bebas ( db)
P                      =  banyak perlakuan
N                     =  banyak ulangan / kelompok
db perlakuan   =         p – 1
db kelompok   =         n – 1
db Galat           =         ( p – 1 ) ( n – 1 )
db total            =         ( n p – 1 )

b.      Menghitung Faktor Koreksi
FK                   = ( y..)2 / n.p

c.       Menghitung Jumlah Kuadrat ( JK )
( y1)2 + ( y2)2 + ( y2 )2
JK Kelompok  =                                                          FK
p
( y1)2 + ( y2)2+ ( y2 )2
JK Perlakuan   =                                                          FK
n
JK  Total         =          ( y1) + ( y2 ) + ( y2 )   -  FK
            JK Galat          =          JK Total – JK Perlakuan – JK Kelompok
d.      Menghitung Kuadrat Tengah ( KT )
KT Kelompok = JK Kelompok / db Kelompok
KT Perlakuan  = JK Perlakuan / db Perlakuan
KT Galat         = JK Galat / db Galat
e.       Menentukan F. Hitung ( F. Hit )
F.Hitung Kelompok    =KT Kelompok / KT Galat
F. Hitung Perlakuan    =KT Perlakuan / KT Galat
F. Tabel dapat dilihat pada tabel F ( 5 %, 1 % )
Tabel 2. Analisis Sidik Ragam
Sumber
Keragaman
Db
JK
KT
F.Hitung
F.Tabel
0,05
0,01
Kelompok
(k – 1 )= V1
(Tk)2–FK / V2
JKK / V1
KTK/KTG


Perlakauan
(t – 1 )=V2
(Tp)2–FK / V1

JKP / V2
KTP/KTG


Galat
Vt – V1 – V2 = V3
Vt –( V1+ V2)
JKG / V3

Total
Kt – 1 = vt
Ƹ ij yij – FK

           
Ket :    (1) Pejelasan tentang hasil uji F
                        (2)
f.       Pengujian  Hipotesis
H0       :           A = B =............ = F. Hitung tidak berbeda
H1       :           A ≠ B ≠............ ≠ F. Hitung sedikitnya ada sepasang yang berbeda.
Selenjutnya nilai F.Hit dibandingkan dengan nilai  F. Tab ( 0,05 dan 0,01 ) dengan kriteria pen

gambilan keputusan :
1.      Jika F. Hitung < F. Tabel (0,05) : Terima H0 dan Tolak H1
2.      Hal terpenting dalam proses pemupukan adalah  pemberian dengan pemberian dosis yang tepat.artinya tidak  ada perbedaan antar perlakuan.
3.      Jika F. Hitung                   > F. Tabel ( 0,05) : Terima H1 dan Tolak H0
artinya sedikitnya ada sepasang perlakuan yang berbeda nyata.
4.      Jika F. Hitung                   > F. Tabel ( 0,01) : Terima H1 dan Tolak H0
artinya sedikitnya ada sepasang perlakuan yang berbeda sangat nyata.







Tidak ada komentar:

BAB l pendahuluan tanaman kacang panjang

  BAB I PENDAHULUAN   1.1   Latar Belakang             Salah satu sayuran yang sering dikembangkan adalah kacang panjang.Kacang panj...